Senin, 24 Juli 2017

Jum’at, 21 Juli 2107 terlihat aktivitas Penggerak swadaya Masyarakat (PSM) Balai Besar Latihan Masyarakat (BBLM) Yogyakarta di Lahan Praktek Karang Tumaritis membuat pupuk organik berbahan dasar batang pohon pisang.




Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari bahan alami yang berasal dari sisa tanaman atau hewan baik dalam bentuk padat maupun cair untuk memberikan unsur hara bagi tanaman sekaligus memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Saat ini penggunaan pupuk organik lebih dianjurkan, namun petani lebih senang menggunakan pupuk anorganik karena memiliki unsur hara yang cukup dan pertumbuhannya cepat. Hanya saja apabila petani terus menerus memberikan pupuk anorganik maka akan merusak kondisi tanah sehingga penggunaan pupuk organik sangat dianjurkan.
Pupuk organik mudah dibuat oleh siapapun dan kapanpun. Bahan yang digunakan juga mudah diperoleh pada lingkungan di sekitar kita. Hanya saja, membutuhkan beberapa waktu agar pupuk organik ini siap untuk digunakan.
Kita ketahui buah pisang yang sudah matang diambil dimanfaatkan sebagai makanan, daunnya untuk pembungkus makanan, sedangkan batangnya terbengkelai dan dibiarkan membusuk. Padahal batang pisang dapat dibuat pupuk organik cair yang banyak mengandung unsur P (Phosphat).
PSM BBLM Yogyakarta menebang batang pisang, mengelupas bagian pelepah bagian luar yang berwarna hijau. Yang diambil adalah bagian batang pisang yang berwarna putih. Batang pisang tersebut ditimbang dan diiris secara vertikal.
Batang pisang yang sudah selesai diiris secara vertikal dimasukkan ke dalam drum besar, dicampurkan tetes tebu/gula merah, probiotik dan air diaduk secara merata. Kemudian drum ditutup rapat.
Semoga ujicoba ini dapat memberikan informasi lengkap kandungan pupuk organik berbahan batang pisang dengan data laboratorium dan dapat digunakan untuk rujukan kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik.










0 komentar:

Posting Komentar