Minggu, 23 Juli 2017

Balai Besar Latihan Masyarakat (BBLM) Yogyakarta memiliki lahan praktek Karang Tumaritis dengan luas 0,5 Ha. Lahan tersebut merupakan area ujicoba, lahan percontohan, tempat menyalurkan inovasi dan teknologi baru bagi Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM), dan juga sebagai wisata edukasi bagi siapapun di bidang pertanian, peternakan dan perikanan terpadu.


Lahan yang tidak terlalu luas, yang dibagi untuk kegiatan pertanian tersebut perlunya dalam mengoptimalkan lahan praktek dengan memanfaatkan lahan pekarangan secara intensif. Pemanfaatan Lahan Praktek Karang Tumaritis melalui pendekatan terpadu berbagai jenis tanaman, ternak dan ikan sehingga adanya ketersediaan bahan pangan yang beraneka ragam secara terus menerus untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, pendapatan dan nilai gizi.
Salah satunya adalah budidaya tanaman cabai menggunakan media polibeg dan pot. Alasannya dalah tanaman akan lebih mudah dlam perawatannya, menjadikan tanaman dapat dibudidayakan tanpa mengenal musim, membuat tanaman terhindar dari luapan air dan banjir, dan komposisi media tanam dapat diatur sendiri.
PSM BBLM Yogyakarta bersama pekerja kebun menyiapkan media tanam yang terdiri dari tanah, kompos jadi, dan arang sekam. Media tanam memiliki fungsi untuk menopang tanaman, memberikan nutrisi dan menyediakan tempat bagi akar tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Lewat media tanam tumbuh-tumbuhan mendapatkan sebagian besar nutrisinya.
Media yang digunakan :  
1.    Tanah : tanah yang diambil dari lapisan bagian (top soil). Tanah yang baik tidak terlalu berpasir dan tidak terlalu lempung, melainkan harus gembur
2.    Kompos : merupakan bahan organik yang berfungsi sebagai penyedia unsur hara bagi tanaman
3.    Arang sekam/sabut kelapa : merupakan hasil pembakaran tidak sempurna dari sekam padi. berguna untuk memperbaiki struktur media tanam karena mempunyai partikel-partikel yang berpengaruh pada pergerakan air, udara dan menjaga kelembaban. Manfaat menetralisir keasaman tanah, meningkatkan daya ikat tanah terhadap air, merangsang pertumbuhan mikroba yang menguntungkan bagi tanaman, menjadikan tanah gembur.
Media tanam yang sudah siap, kemudia dicampurkan dengan perbandingan 2 bagian tanah, 1 bagian kompos dan 1 bagian arang sekam. Media diaduk secara merata dan dimasukkan ke dalam polibeg dan pot yang sudah disediakan. 
Semoga pengoptimalan lahan menggunakan polibeg mampu memberikan inovasi dan contoh bagi masyarakat yang kekurangan lahan, namun mempunyai keinginan dan minat budidaya/pertanian. 






0 komentar:

Posting Komentar