Selasa, 02 Februari 2016

Menyongsong kegiatan di tahun 2016, Balai Besar Latihan Masyarakat  (BBLM) Yogyakarta mengirimkan tenaga fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) untuk mengikuti peningkatan sumber daya manusia melalui kegiatan PSM. Salah satunya Mas Cahyono dan Anggit untuk mengikuti kursus handycarft bambu di  “Setia Karya Craft” pimpinan Bapak Triyanto Dusun Brajan, Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta tanggal 25 s/d 29 Januari 2015.
      Bambu dapat tumbuh dengan baik di seluruh wilayah Indonesia. Pemanfaatannya masih terbatas, mungkin hanya sebagai bahan bakar, pengganti kayu dalam bangunan dll. Potensi dari bambu yang belum dioptimalkan dengan baik merupakan peluang usaha bagi masyarakat desa, daerah tertinggal dan transmigran.
      Yogyakarta terkenal dengan berbagai seni handycarftnya terus tumbuh dan berkembang dengan berbagai kreasinya. Salah satu desa wisata handycraft bambu ada di Dusun Brajan, Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Jika anda berkunjung ke tempat ini akan menemukan di setiap rumah, warganya sedang menganyam membuat produk dari bambu. Ternyata hasil handycarftnya pemasarannya tidak hanya tingkat nasional (Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sumatra dan Papua), tetapi juga sudah diekspor ke luar negeri (Malaysia dan Jepang). Tempat kami melakukan kursus yaitu “Setia Karya Craft” pimpinan Bapak Triyanto. Beliau merupakan salah satu pelopor yang mengembangkan Dusun Brajan menjadi desa wisata handycarft bambu. Produknya sangat bervariasi mulai dari alat-alat kebutuhan rumah tangga, souvenir dll.
Handycraft bambu pembuatannya sederhana, memerlukan ketekunan, ketelitian, dan inovasi produk. Harapannya nanti PSM yang sudah dibekali ilmu dan keterampilan handycraft bambu dapat meneruskan ilmunya bagi warga desa, desa tertinggal dan transmigran. Selama lima hari kursus handycraft bambu kami mendapat banyak ilmu, ketrampilan yaitu : 

1. Persiapan alat dan bahan
    Alat : gunting, pisau, tang, amplas
    Bahan : bambu, pewarna, H202

2. Pemilihan Bambu
  Sebenarnya semua jenis bambu dapat digunakan. Pada umumnya yang bisa digunakan yaitu bambu apus, bambu wulung, bambu petung, bambu cendani dan bambu tutul. Bambu yang digunakan tidak terlalu tua. 


3. Mengirat
    Apa itu mengirat ? Mengirat adalah membelah bambu dengan membuat setipis mungkin/ sesuai kebutuhan sebagai bahan dasar anyaman dan bahan kerangka. Sebelum mengirat, Bambu yang baru ditebang didiamkan selama 2-3 hari agar kering/sudah layu.

4. Pewarnaan Iratan Bambu
  Setelah iratan sudah terkumpul sesuai kebutuhan dijemur sampai kering. Sebelum digunakan dilakukan pewarnaan. Ada banyak pilihan warna dan cara seperti pewarnaan naptol, pewarnaan celup seperti batik dan pewarnaan alam/menggunakan produk propan. Di tahap ini juga penggunaan bahan anti jamur agar produk nantinya awet, tetap terjaga.



5. Pembuatan Anyaman Dasar
    Anyaman dasar akan membentuk hasil produk. Anda jika baru pertama menganyam, harus bisa menguasai terlebih dahulu anyaman dasar cara usura, anyaman longsong, anyaman sasak dan anyaman durno. Sebenarnya jika anda sudah memulai terasa mudah yang diperlukan hanya ketelitian.

 6. Pembentukan Produk

7. Finishing

   Produk yang sudah dibentuk kemudian diberi vernis atau pemberian H2O2 untuk mempertahankan warna alami bambu pada produk.



Semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi anda yang suka berkreasi. Bambu tentu ada di mana anda berada. Kreasi dan kreativitas anda akan meningkatkan tingkat ekonomi dan kebanggaan.

0 komentar:

Posting Komentar