Kamis, 03 Agustus 2017

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta salah satunya adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat desa melalui peningkatan pengelolaan sampah, hidroponik, pakan ternak, kompos dan perikanan bekerjasama dengan Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) Balai Besar Latihan Masyarakat (BBLM) Yogyakarta dalam memberikan pelatihan singkat.


28 Juli 2017, PSM BBLM Yogyakarta yang ditugaskan yaitu Andi Indriani dan Yulia Aryani melatih handycraft limbah plastik kepada ibu-ibu PKK sebanyak 15 orang di Dusun Karanggeneng Desa Purwobinangun Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman. Hal ini karena di Dusun tersebut belum banyak pengelolaan sampah plastik, selama ini hanya dibuang atau dibakar. Padahal sampah plastik jika dikelola dan dibuat handycraft memiliki nilai jual tersendiri. Ibu-ibu PKK diberikan pembekalan praktek membuat bunga plastik, kipas dan tas platik. Para peserta sangat semangat dan tidak mau berhenti sebelum karyanya jadi. 






Kegiatan selanjutnya tentang hidroponik, peternakan dan perikanan, 31 Juli 2017 PSM BBLM Yogyakarta yang ditugaskan yaitu Pujo Rahmat, Bayu Kristianto dan Anggit Mangun melakukan pembelajaran bagi warga Dusun Karanggeneng sebanyak 37 orang di Lahan Praktek Karang Kedempel, Cangkringan milik BBLM Yogyakarta. Kegiatan ini sengaja dilaksanakan di Lahan Praktek Karang Kedempel untuk mengenalkan kebun BBLM Yogyakarta dan sebagai kunjungan lapang warga Dusun Karanggeneng sehingga dapat membuka wawasan, inovasi dan kreasi baru dengan melihat secara langsung untuk dapat diterapkan dalam pengembangan desa.
Bayu Kristianto menyampaikan “Kebun ini merupakan milik BBLM Yogyakarta, Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi yang dikelola untuk kegiatan pertanian, peternakan dan perikanan terpadu. Di sini juga mensupport Desa Wisata Pentingsari”.
Para peserta diberikan pembelajaran singkat tentang hidroponik, peternakan dan perikanan di Aula Tinarbuka. Banyak pertanyaan, ungkapan takjub dan keheranan saat ditampilkan visualisasi lahan praktek juga materi pembelajaran. Untuk mengobati rasa penasaran, peserta diajak untuk keliling Lahan Praktek Karang Kadempel yang terdiri dari pertanian : vertikultur, polibeg, buah salak, hidroponik, strawberi, buah naga, dan masih banyak lagi. Peternakan : kambing PE dan susunya dan ayam petelor. Perikanan : Nila merah.
Para peserta pun tidak lupa untuk memborong hasil panen Lahan Praktek Karang Kadempel, karena harganya murah dan petik sendiri. Purwanto, Kepala Dusun Karanggeneng mengucapkan banyak terima kasih “Di sini sangat wow, pengelolaannya begitu bagus pertanian, peternakan dan perikanan terpadu ini menjadi inspirasi untuk diterapkan di desa kami”.
Di akhir kegiatan, mahasiswa UGM memberikan kenang-kenangan sebagai ucapan terima kasih atas kerjasamanya dengan BBLM Yogyakarta. Semoga kerjasama yang dilakukan ini memberikan dampak positif bagi para peserta dalam mengelola desa, sehingga menjadi desa yang maju dan mandiri.







Selasa, 01 Agustus 2017

Balai Besar Latihan Masyarakat (BBLM) Yogyakarta untuk pertama kalinya membuka stand di pasar tani yang berada di Lapangan Pemda Sleman, Jum’at 28 Juli 2017. Kegiatan ini merupakan bagian dari fasilitasi kepada para alumni pelatihan hidroponik yang berasal dari sekitar BBLM Yogyakarta yaitu Dusun Beran Kidul, Beran Lor dan Drono sebagai bentuk motivasi dan pemasaran produk hasil panen hidroponik.


Sayuran hidroponik tentunya pangsa pasarnya berbeda, karena memiliki nilai hieginis, sehat dan rasanya yang berbeda dengan sayuran konvensional. Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) yang ditugaskan untuk mendampingi keberlanjutan dari hidroponik, sudah saatnya para alumni untuk memasarkan hasil panennya. Melihat peluang di Pasar Tani yang menjual dagangan untuk kelas premium, maka BBLM Yogyakarta mengajukan ke Dinas Pertanian dan Bupati Sleman untuk ijin membuka stand.
Ijin pun resmi diberikan, 28 Juli 2017 dengan didukung oleh pimpinan BBLM Yogyakarta mulai launching hasil panen sayuran hidroponik dan hasil panen dari Lahan Praktek Karang Tumaritis dan Karang Kadempel. Tenda yang didirikan dan meja kursi pun langsung dari BBLM Yogyakarta yang disipkan sehari sebelumnya, juga para alumni pelatihan mempacking sayuran hidroponik dengan semangat dan PSM BBLM Yogyakarta secara bersama-sama mengemas hasil demplot dengan sebaik mungkin dan melabelinya.
Stand dibuka mulai jam 07.00 WIB pagi di Lapangan Pemda yang digunakan untuk senam sehat, yang diikuti oleh para pegawai di Komplek Pemda Sleman. Keramaian dan semangat mengikuti senam sangat menggugah untuk mengikutinya dan stand pun mulai dilirik banyak orang. Setelah senam selesai stand mulai dipadati pembeli. Banyak yang tertarik dengan instalasi hidroponik yang memang sengaja ditampilkan di stand dan sayuran hidroponik.
Walaupun baru pertama buka, ternyata stand BBLM Yogyakarta tidak kalah ramai dengan stand yang lainnya. Hal ini melihat barang dagangan yang dijual berupa hasil lahan praktek diantaranya edamame 39 kg, ubi cilembu 5 kg, jahe 1,7 kg, buncis 5,75 kg, lombok 2,3 kg, terong 9 kg, timun 14,5 kg, telor ayam 38 kg, telor puyuh 875 butir banyak yang terjual habis. Juga sayuran hidroponik packcoy 60 ikat dan sawi 30 ikat (1 ikat=3 ons) sebanyak 75% sudah habis dibeli.
Para penjaga stand yaitu alumni pelatihan dari Dusun Beran Kidul didampingi oleh PSM BBLM Yogyakarta bersemangat sekali, selalu memberikan senyuman kepada para calon pembeli. Stand juga dikunjungi langsung Kepala BBLM Yogyakarta, Drs Herwanto Supangat, MM menyampaikan “ini sangat bagus, sebagai bagian dari pendampingan dan support bagi alumni pelatihan, dan sebagai ajang untuk lebih mengenalkan BBLM Yogyakarta kepada masyarakat”.
Silahkan kunjungi stand BBLM Yogyakarta di Pasar Tani setiap hari jum'at pagi di Lapangan Pemda Sleman dan di Sunmor (sunday Morning) di Lapangan Denggung, Sleman setiap minggu pahing.













Senin, 31 Juli 2017

Balai Besar Latihan Masyarakat (BBLM) Yogyakarta mempunyai Lahan Praktek Karang Kadempel di Jalan Parasamya No 16 Beran, Sleman dan Lahan Praktek Karang Kedempel di Dusun Pentingsari Desa Umbulharjo, Cangkringan Sleman. Lahan praktek dikelola oleh Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) dan honorer tukang kebun berupa pertanian, peternakan dan perikanan terpadu.

Kamis, 27 Juli 2017 PSM BBLM Yogyakarta memanen hasil lahan berupa sayuran hidroponik, edamame, buncis, timun, lombok, terong, jahe, cilembu, telor ayam dan telor puyuh. Hasil panen dikumpulkan, dan secara bersama dikemas untuk dipasarkan di Pasar Tani Jum’at Pagi di Lapangan Pemda Sleman. Kegiatan ini merupakan yang pertama untuk mensupport dan mendampingi para alumni pelatihan memasarkan hasil panennya, sehingga terwujud jiwa kewirusahaan.
Edamame yang ditanam di Lahan Praktek sudah waktunya panen, dalam kesempatan ini hanya memanen 2 bedeng dengan langsung cabut tanaman. Setelah dirontokkan dari pohonnya dan dipilih yang layak dijual dihasilkan 39 kg. Oleh PSM BBLM Yogyakarta dikemas plastik wrapping  ½ kg dan 1 kg. Jahe merah ditanam di polibeg, hanya beberapa polibeg yang dibongkar menghasilkan 1,7 kg yang dikemas dengan berat 1 ons.
Sayuran buncis, timun, dan lombok dipanen dari Lahan Praktek Karang Kedempel. Buncis dikemas dengan berat ¼ kg sebanyak 24 paket, timun dikemas dengan berat ½ kg sebanyak 29 paket dan lombok dikemas dengan berat 1 ons sebanyak 23 paket. Sedangkan ubi cilembu dipanen sebanyak 3 karung, namun hanya dikemas sebanyak 5 paket dengan berat satuan 1 kg.
Ayam petelor yang dipelihara di lahan praktek sudah sangat produktif, setiap hari 1 ekor ayam menghasilkan 1 buah telor ayam. Sebanyak 38 kg telor ayam dikemas dalam plastik 1 kg. Juga burung puyuh yang dipelihara dipanen telornya, untuk telor puyuh dikemas dalam plastik kemasan berisi 25 buah telor dan terdapat 35 paket.
PSM BBLM Yogyakarta dengan telate, ulet dan semangat mengemas sayuran. Semoga kegiatan ini terus mendapat support, sebagai wujud pendampingan kewirausahaan kepada para alumni pelatihan.

















Hidroponik saat ini sudah sangat terkenal. Di perkantoran, perumahan, restoran/rumah makan, hotel/villa, sekolahan banyak yang sudah mengaplikasikan budidaya sistem hidroponik. Secara umum orang akan tertarik melihat sayuran di hidroponik karena hijau segar, rapi bersih tempatnya, sehat dilihat dan sehat dikonsumsi. Anda ingin melihat dan belajar hidroponik, datang saja ke Balai Besar Latihan Masyarakat (BBLM) Yogyakarta.


Apa itu Hidroponik? Secara sederhana, hidroponik merupakan budidaya tanaman dengan memaksimalkan kebutuhan air tanpa menggunakan tanah. Artinya penggunaan air pada hidroponik lebih efisien dan cocok bagi daerah yang pasokan airnya sedikit.
BBLM Yogyakarta mengembangkan hidroponik mulai Tahun 2015, diawali dengan Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) BBLM Yogyakarta yang kursus, kunjungan kerja dan pelatihan hidroponik dan diaplikasikan di Lahan Praktek Karang Tumaritis, Jalan Parasamya No 16 Beran Sleman. Saat ini sudah sangat representatif untuk belajar lengkap hidroponik mulai dari tempat semaian, scree house peremajaan, dan kebun hidroponik.
PSM BBLM Yogyakarta yang salah satu tugasnya adalah mengeksplore potensi lahan praktek, mengembangkan hidroponik. Selasa, 25 Juli 2017 secara bersama-sama melakukan aktivitas semai benih sayuran. Mari kita bersama menyemai, yang dilakukan adalah :
a.    Menyiapkan alat dan bahan
Peralatan sederhana yang digunakan adalah gergaji besi/paralon untuk memotong media rockwool, tusuk gigi untuk menempatkan benih ke rockwool, tatakan gelas sebagai wadah benih, ember berisi air untuk merendam media rockwool.
Bahan yang disiapkan adalah benih yang berkualitas, rockwool sebagai media yang mampu menyerap air.
b.    Memotong rockwool



Rockwool terbuat dari bebatuan, umumnya kombinasi dari batuan basalt, batu kapur, dan batu bara yang dipanaskan mencapai suhu 1.600 derajat celcius sehingga meleleh menjadi lava, dalam keadaan mencair, batuan tersebut disentrifugal membentuk serat-serat. Saat kita beli rockwool 1 slab ukurannya 100 cm x 15 cm x 7,5 cm dipotong-potong menjadi ukuran 25 cm x 5 cm x 1,5 cm. Rockwool dipotong sesuai arah seratnya, saat sudah dipotong ukuran 25 cm tersebut kemudian dibagi kotak kecil-kecil seperti gambar.
c.    Merendam roockwool
Rockwool yang sudah dipotong kemudian direndam sebentar saja dalam air, kemudian diangkat dan diletakkan dalam nampan/baki.



d.    Melubangi  dan memasukkan benih ke rockwool


Setiap kotak kecil dilubangi dengan tusuk gigi sebanyak 1 lubang. Benih yang sudah disiapkan ditempatkan dalam wadah kecil, benih diambil dengan tusuk gigi (benih akan menempel di tusuk gigi) dan memasukkan 1 benih di setiap lubang (tidak boleh terlalu dalam). Setelah benih dimasukkan lubang dan lubang ditutup kembali.
e.    Menempatkan di instalasi benih
Instalasi benih berupa instalasi NFT disiapkan dan airnya tidak diberi nutrisi. Setiap baris gully/talang di instalasi diberi tulisan tanggal penyemaian dan nama benih. Instalasi benih diberi atap transparan dan rockwool harus terjaga kelembabannya.



Itulah yang dilakukan PSM BBLM Yogyakarta dalam menyemai benih untuk tanaman hidroponik. Penyemaian kontinyu dilakukan dengan menyesuaikan jadwal panen sayuran. Semoga kegiatan PSM ini menginspirasi dan dapat terus berkarya untuk kemajuan pertanian Indonesia.