Rabu, 28 Maret 2018

Sepenggal Cerita Pelatihan Hidroponik Angkatan I Tahun 2018


Hidroponik itu susah, hidroponik itu ribet, hidroponik itu mahal, hidroponik itu eksklusif, hidroponik itu hanya cocok buat orang kota, hidroponik itu cuma buat hiasan, hidroponik itu sebatas hobi...dan masih banyak lagi stigma pesimis sebagian orang ketika kita membicarakan tentang hidroponik, bahkan membicarakan hidroponik itu seakan-akan cuma sebatas wacana saja. Ayolah mas, mbak, pak, bu, pakdhe, budhe, paklik, bulik, cukup kemarin saja angan-angannya. Sekarang hilangkan anggapan seperti itu, pandangan pesimis yang akan membuat kita selalu tidak percaya pada kemampuan bangsa ini. Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Iya...Kita,bukan esok atau lusa...tapi sekarang!!!Sudah cukup waktu kita terbuang hanya untuk jadi penonton saja, hanya untuk mengagumi kemampuan orang luar negeri sana memanfaatkan teknologi yang dimiliki untuk bertanam secara hidroponik. Kita terlena terlalu lama karena dimanjakan anugerah alam yang subur beserta kekayaan yang terkandung didalamnya. Sementara bangsa-bangsa di luar sana sudah mampu menciptakan dan menerapkan teknologi bercocok tanam yang tak tergantung pada kesuburan dan kondisi alam mereka. Teknologi yang mampu menghasilkan produk pertanian berupa sayur, buah, tanaman herbal bahkan bunga yang kualitasnya melebihi tanaman yang ditanam secara konvensional di tanah. Bahkan dengan luasan lahan tidak seberapa mampu menghasilkan produk berkali-kali lipat lebih banyak daripada penanaman lebih luas secara konvensional. Oke ya, cukupkan sampai disitu saja rasa pesimisme kita, karena disini, di BBLM Yogyakarta kami siap membantu masyarakat khususnya yang ada di pedesaan untuk belajar hidroponik dengan mudah dan menyenangkan.

Di BBLM Yogyakarta, pelatihan hidroponik di desain agar masyarakat pedesaan mampu secara mudah untuk mengerti, memahami dan memulainya menjadi sebuah usaha. Seperti itulah kiranya yang dapat kami ceritakan tentang jalannya Pelatihan Hidroponik Angkatan I pada tanggal 22 - 28 Maret 2018 di Balai Besar Latihan Masyarakat Yogyakarta. Peserta pelatihan kali ini berasal dari 2 provinsi, yaitu kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah, masing-masing berjumlah 15 orang. Ya betul, 30 peserta pelatihan hidroponik ini, selama 7 hari terpilih dan beruntung untuk bisa mengikuti pelatihan yang menjadi primadona permintaan masyarakat pedesaan yang ada di 3 provinsi wilayah kerja kami. Selama mengikuti pelatihan hidroponik ini, segala akomodasi dan keperluan dasar peserta pelatihan menjadi tanggung jawab BBLM Yogyakarta. Para peserta pelatihan menginap di asrama, belajar di kelas maupun luar kelas, serta pengamatan dan praktek di lahan percontohan hidroponik yang dimiliki oleh BBLM Yogyakarta. Bahkan peserta juga kami ajak untuk berkunjung lapang di beberapa tempat untuk menambah wawasan dalam kegiatan hidroponik. Tidak berhenti disitu, peserta juga dihadirkan para narasumber yang berkompeten di bidang hidroponik, bahkan tidak berhenti disitu saja peserta juga setelah selesai pelatihan diberikan materi dan bantuan stimulan pasca pelatihan berupa instalasi beserta sarana prasarana pendukung dalam berbudidaya hidroponik. Sungguh menyenangkan bukan? itu semata-mata hanyalah awal, yang lebih menyenangkan lagi ketika setelah pelatihan ini lahir para pengusaha-pengusaha hidroponik baru di desa masing-masing.

Pemandu Pelatihan Hidroponik angkatan I ini berasal dari Omah Hydro Sleman (Muhammad Iqbal) dan Penggerak Swadaya Masyarakat BBLM Yogyakarta. Materi pelatihan dibawakan santai dengan metode pembelajaran andragogi (pembelajaran bagi orang dewasa) yang partisipatif, serta mudah untuk dimengerti dan dipahami oleh peserta pelatihan. Beberapa materi yang disampaikan dalam kegiatan pelatihan antara lain :
- Pengenalan Budidaya Hidroponik
- Prospek dan Peluang Hidroponik
- Alat dan Bahan dalam kegiatan budidaya hidroponik
- Macam-macam Sistem dalam hidroponik
- Praktek pembuatan instalasi hidroponik (Sistem Sumbu, NFT, DFT dan Fertigasi)
- Teknik Persemaian, Peremajaan dan Pindah Tanam Pembesaran
- Pemeliharaan dalam budidaya hidroponik
- Peracikan dan Aplikasi Nutrisi Hidroponik (Narasumber : Bayu Widhi Nugroho, Hidroponikpedia)
- Managemen Planting
- Packaging dan Analisa Usaha
- Kunjung Lapang di KWT Elok Drono Sleman, Hidroponikshop Pandowoharjo Sleman, Kebun Omah Hydro Sleman dan Hidroponik Agrofarm Bandungan Semarang)
- Rencana Kerja Tindak Lanjut

Kegiatan pelatihan hidroponik angkatan I berjalan dengan lancar karena peserta sangat luar biasa sekali. Materi pelatihan mampu diterima dengan sangat baik, porsi kegiatan praktek yang cukup banyak mampu diikuti dan dilaksanakan dengan baik. Akhirnya, semoga pelatihan hidroponik angkatan I bermanfaat dan mampu menciptakan para pengusaha hidroponik di pedesaan.

















































Selasa, 27 Maret 2018

Prukades (Program Unggulan Kawasan Pedesaan) adalah salah satu dari 4 (empat) program prioritas Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi. Ke depan sebuah Desa tidak lagi tergantung dari dana desa, namun Desa diharapkan mampu mengoptimalkan potensi yang ada di Desa, mengolah dan mengembangkannya sehingga Desa menjadi mandiri dan masyarakatnya menjadi sejahtera.
Salah satu kegiatan Pelatihan yang diselenggarakan oleh Balai Besar Latihan Masyarakat Yogyakarta pada tahun anggran 2018, adalah Pelatihan Prukades berupa Budidaya Tanaman Buah di Kabupaten Temanggung. Pelatihan ini diselenggarakan pada tanggal 22 s.d 26 Maret 2018 di Balai Desa, Desa Sanggrahan, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung Jawa Tengah dengan jumlah peserta 30 (tigapuluh) orang yang berasal dari 5 (lima) Desa, yaitu Desa Kramat, Desa Purwosari, Desa Ngrompoh, Desa Pandowo, Desa Sanggrahan. Kelima Desa ini sudah berdiri BUMDesa dan telah Berdiri BUMDesa Bersama.
Pelaksanaan Pelatihan ini diselenggarakan dengan kerjasama dengan Praktisi di Bidang Pembibitan Tanaman Buah dari Kebon Kliwon, Salaman, Magelang, beliau adalah Bapak Khoirul Saleh. Materi pada Pelatihan Prukades Budidaya Tanaman Buah adalah:

  • persiapan lahan, 
  • perbanyakan tanaman secara vegetatif (cangkok, cangkok susu, okulasi, sambung pucuk, sambung sisip, pembuatan kaki ganda), 
  • pengendalian OPT baik secara mekanis (pembuatan perangkap lalat buah dan perangkap warna) dan hayati (pembuatan pestisida nabati bahan dasar gadung, tembakau, empon-empon, bawang putih), 
  • pembuatan pupuk organik (padat secara aerob dan anerob maupun pupuk cair secara aerob dengan Trichoderma)
  • Pemeliharaan tanmaan buah






Jumat, 23 Maret 2018

Kerjasama itu penting kawan...jangan berpangku tangan saja!!!


Sebuah kunjungan dadakan sore hari pada Kamis, 22 Maret 2018 kemarin cukup membuat kami surprise. Betapa tidak, guru kami yang juga merupakan dosen STPP Yogyakarta Bapak Agus Wartapa, SP.MP. mengajak rombongan ibu-ibu cantik untuk berkunjung ke BBLM Yogyakarta. Apalagi setelah kami tahu bahwa ibu-ibu ini merupakan dosen pengajar dari STPP Manokwari Kementerian Pertanian RI. Sebuah kunjungan yang membuat kami ragu, karena maksud kunjungan tersebut untuk mengamati percontohan yang ada di Lahan Demplot Karang Tumaritis BBLM Yogyakarta, kami ragu, karena takut mengecewakan para senior kami tersebut. Kami merasa apa yang ada di Demplot masih sangat sederhana sekali, hanya sebatas sebagai gambaran kecil bagi masyarakat dalam melakukan kegiatan di bidang pertanian, peternakan dan perikanan yang berkelanjutan. STPP Manokwari sendiri adalah Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian di bawah Kementerian Pertanian RI yang memiliki tugas dalam mendidik tenaga penyuluh pertanian dan peternakan yang profesional di 7 wilayah provinsi yang meliputi; Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, Provinsi Maluku, Provinsi Maluku Utara, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara dan Provinsi Sulawesi Tengah.

Namun keraguan kami sedikit reda manakala mendengar tanggapan dari rombongan tadi, bahwa lahan percontohan di BBLM Yogyakarta sudah cukup baik. Rombongan kami ajak untuk melihat spot budidaya hidroponik, vertikultur, kumbung jamur, lahan edamame, spot peternakan ayam petelur, puyuh, joper, kolam ikan, aquaponik, pengolahan pupuk, ternak sapi, biogas dan kandang ternak domba. Ada hal yang membuat kami merasa tersanjung, karena di akhir kunjungan, rombongan menyampaikan bahwa kedepan ingin mengirim para mahasiswa STPP Manokwari untuk magang, PKL maupun penelitian di BBLM Yogyakarta dengan penekanan topik yang dipelajari adalah di Bidang Pertanian dan Peternakan. Sebuah kehormatan bagi kami, karena BBLM Yogyakarta sebagai Unit Pelaksana Teknis Pusat di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan dan Informasi Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi sudah selayaknya ikut berperan dalam memajukan SDM di bidang penyuluhan bagi masyarakat desa bersama Kementerian Pertanian RI.

Kunjungan dari senior-senior kami para dosen pengajar di STPP Manokwari memberikan sedikit gambaran nyata tentang kerjasama antar lembaga itu sangatlah penting. Banyak hal yang bisa kita lakukan dan perbuat bagi negara dan masyarakat ini apabila antar lembaga negara saling bekerjasama. Sudah bukan jamannya lagi kita mempermasalahkan siapa yang paling berhak berperan di masyarakat. Negeri ini dibangun dari jiwa gotong royong para pendahulu kita, itulah kearifan yang menjadikan negara kita negara yang kuat. Bukankah semakin banyak lidi yang bersatu akan memudahkan kita membersihkan halaman???Masyarakat tidak akan bertanya seragam kita warnanya apa, atau dari instansi mana kita berasal ketika mereka terbantu. Yang mereka tahu adalah semua yang dibiayai oleh pajak adalah abdi mereka. Masyarakat kita perlu langkah nyata, gambaran nyata dan contoh nyata dari pemerintah untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas, mandiri, tenteram dan makmur. Dimulai dari langkah kecil kami, semoga apa yang kami lakukan bisa memberikan manfaat yang lebih banyak kepada masyarakat nanti.

Mari kita tingkatkan kerjasama!!!