Minggu, 23 Juli 2017

Lezatnya ikan gurame digemari banyak orang, baik gurame goreng, bakar atau olahan lainnya bahkan menjadi salah satu menu favorit di beberapa rumah makan dan restoran. Permintaan gurame pun mengalami peningkatan seiring dengan menjamurnya tempat-tempat kuliner di tanah air. Selain disenangi oleh para konsumen, ikan gurame merupakan favorit para pembudidaya ikan. Saat ini ikan gurame semakin mudah dengan adanya teknologi budidaya yang baru sehingga prosesnya tidak terlalu rumit meskipun pertumbuhan ikan gurame lambat dibanding iakn air tawar lainnya. Namun, tetap memberikan keuntungan yang tinggi dengan harga jual yang tetap naik. Sehingga menjadi peluang usaha serta mampu memberikan profit yang menguntungkan.

Banyak yang masih menganggap budidaya gurame memerlukan air berlimpah serta habitat yang cukup luas dan pengelolaan dengan modal besar. Padahal, Budidaya ikan gurame yang banyak tersedia di pasar tradisional dan modern tersebut bisa diterapkan dalam skala rumah tangga atau dengan kata lain industri mikro bermodal kecil. Jadi, kesempatan serta peluang usaha rumahan untuk komoditas ini masih sangat terbuka.
Salah satu cara pembudidaya ikan gurame skala rumah tangga adalah dengan menggunakan media kolam terpal. Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) Balai Besar Latihan Masyarakat (BBLM) Yogyakarta yaitu Imam Prasmono dan Anggit Mangun Wibowo melakukan ujicoba budidaya gurame di kolam terpal dengan perlakuan pemberian probiotik dan pakan kotoran ayam/puyuh yang disangrai.
PSM BBLM Yogyakarta memiliki lahan praktek Karang Tumaritis, yang salah satu spotnya adalah pengembangan perikanan. Di tahun 2017 area perkolaman banyak mengalami perubahan, diantaranya adalah Kolam terpal dibangun dengan rangka besi dan patok cor beton, yang sebelumnya kolam terpal menggunakan rangka kayu dan asbes. Faktor kekuatan dan tidak tahan lama karena rayap dan lapuk, rangka kayu akhirnya diganti. Kolam terpal saat ini terlihat kokoh, rapi dan mampu menampung air dengan volume banyak.
Setelah kolam terpal jadi, dan diisi air dan perlakuan. Hari Kamis, 20 Juli 2017 pagi hari ditebar 500 ekor dengan ukuran bungkus korek api. Saat ditebar kedalam air sekitar 30-40 cm dan selama 1 hari tidak diberikan pakan dan perlakuan lainnya. Baru di hari berikutnya diberi pakan pelet.






0 komentar:

Posting Komentar