Jumat, 16 Maret 2018

Periode Krusial Budidaya Joper itu bernama Brooding



Kalau ada yang bilang beternak itu enak, mungkin orang tersebut termasuk dalam golongan orang yang sabar, tabah dan langka. Langka, karena menemukan orang yang mau beternak sesuai dengan keinginan hatinya bagaikan mencari jarum dalam tumpukan jerami. Selain karena tidak adanya keterjaminan harga, baik harga panen maupun harga Sapronak, beternak itu capek, capek hati, capek pikiran dan capek tenaga. Oleh karena itu, sudah selayaknya orang yang mau beternak harus dilindungi, oleh siapa lagi kalau bukan PEMERINTAH supaya tidak punah (hehehehe). Oleh sebab itu, ditengah kurangnya perhatian terhadap peternak, PSM BBLM Yogyakarta merasa perlu untuk berbuat sesuatu sebagai bentuk perhatian terhadap peternak. Salah satu yang dilakukan adalah dengan mengkaji dan ikut menyebarluaskan ilmu tentang peternakan kepada masyarakat, terutama masyarakat desa. Hal ini, dilakukan demi memberikan percontohan dan gambaran tentang seluk beluk usaha peternakan dan bagaimana menyikapinya. Hal tersebut dilakukan melalui Uji Coba usaha peternakan skala rumah tangga di Lahan Demplot yang dimiliki oleh BBLM Yogyakarta.

Oleh sebab itu, lewat blog mandiri PSM Jogja ini, kita akan tampilkan beberapa tulisan Serial Peternakan tentang tahapan dalam beternak. Dalam serial perdana peternakan di tahun 2018 ini, kita akan mulai terlebih dahulu membahas tentang budidaya ayam jowo super (Joper). Di tulisan terdahulu dalam blog ini, sudah dibahas sekilas tentang prospek dan pengantar budidaya ayam joper. Dalam kegiatan budidaya ayam joper, selain peluang yang sangat terbuka, peternak juga masih dihadapkan pada performa produksi yang masih kurang memuaskan antaralain standard bobot yang tidak terpenuhi ditambah dengan FCR yang bengkak. Hal tersebut tentu saja berimbas pada hasil yang didapat akan rendah, bahkan rugi. Lho kok rugi???ya tentu saja rugi kalau dana yang kita keluarkan untuk membeli pakan ternak tidak mampu diubah oleh si ayam menjadi bobot/daging. Banyak hal yang bisa menyebabkan hal tersebut, salah satu yang paling krusial adalah tidak berjalannya periode brooding dengan baik.

Apa itu Brooding?

Brooding adalah fase awal dalam kegiatan budidaya ternak unggas untuk mengganti peran perawatan dan kenyamanan yang diberikan oleh induk unggas, idealnya anak ayam ketika setelah menetas memerlukan suhu hangat dan nyaman agar mampu menyerap kuning telur bawaan. Oleh sebab itu, dalam kegiatan budidaya ternak unggas/joper, brooding erat kaitannya dengan fase pemeliharaan dengan menciptakan suasana suhu yang hangat dan nyaman dari awal sejak anak ayam (DOC) chick in sampai dengan pemanas tidak digunakan lagi. Dalam melakukan brooding, yang perlu diperhatikan adalah suhu, kelembaban, sirkulasi udara, kepadatan ayam serta ketersediaan pakan dan air minum yang tepat. Tepat disini adalah berdasarkan kenyamanan dan kebutuhan ayam, jadi tidak boleh terlalu panas atau terlalu dingin, tidak boleh terlalu lembab atau sangat kering, tidak boleh terlalu pengap, tidak boleh terlalu padat, tidak boleh kurang pakan atau tidak boleh kurang minum. Hal-hal tersebut wajib dipenuhi oleh peternak kalau menginginkan periode brooding berjalan dengan sukses.

Mengapa Brooding penting?

Dalam fase brooding, ketika ayam mendapatkan suhu dan kenyamanan yang ideal, tubuh ayam akan mampu tumbuh dengan baik. Pertumbuhan yang dimaksud dipengaruhi oleh kelancaran penyerapan kuning telur dalam tubuh. Kuning telur bawaan dalam tubuh mengandung berbagai macam nutrisi essensial yang sangat penting dan lengkap bagi anak ayam, bahkan mampu menopang kebutuhan ayam sampai minimal 3 hari sejak menetas dan memacu kekebalan alami tubuh ayam. Pertumbuhan yang terjadi pada masa brooding juga sangat penting, karena pada masa ini, apabila brooding sukses, pembelahan sel akan berjalan dengan optimal. Semakin banyak sel yang membelah, akan memudahkan fase selanjutnya dalam membesarkan sel tubuh, karena semakin banyak sel tubuh yang membelah akan memudahkan dalam memacu pertumbuhan karena jumlah sel yang dibesarkan juga banyak..

Bagaimana jika brooding gagal?

Ketika brooding gagal, misalnya dikarenakan suhu ruangan terlalu dingin, penyerapan kuning telur akan terganggu, akibatnya kuning telur tidak terserap sempurna, biasanya menjadi benjolan yang menempel di usus. Ketika kuning telur tidak terserap dengan maksimal, kekebalan alami dalam tubuh juga tidak terbentuk secara maksimal, akibatnya ayam menjadi mudah terserang penyakit.
Ketika brooding gagal karena kepanasan dan sirkulasi udara yang sangat jelek juga mampu menimbulkan efek yang sangat menakutkan, dimulai dari heat stress ataupun dehidrasi yang mampu menyebabkan kematian.
Atau ketika brooding tidak berjalan dengan sukses juga menyebabkan pertumbuhan menjadi lambat dan kemampuan untuk mengkonversi pakan menjadi bobot juga tidak sesuai harapan, akibatnya kerugian yang didapat.

Bagaimana agar brooding berhasil?

Banyak jalan menuju roma, banyak cara agar tujuan tercapai. Dalam kegiatan brooding, tidak ada keharusan untuk menganut model brooding antara 1 tempat dengan tempat yang lain, semua tergantung dari kondisi, keadaan dan kemampuan yang dimiliki masing-masin individu peternak. Dimulai dari bentuk brooding, ada yang melingkar, kotak, persegi panjang bahkan lonjong, itu semua tidak masalah. Atau tempat brooding, apakah di kandang kemudian melebar jadi satu tempat atau periode brooding yang terpisah dengan kandang pembesaran, itu juga tidak masalah. Atau brooding di kandang postal atau kandang baterai, itu juga tidak masalah. Atau sumber pemanas, apakah pakai pemanas gas, pemanas minyak, pemanas listrik, pemanas oli bekas, pemanas briket batubara, pemanas kayu, pemanas arang, pemanas sekam atau pemanas pemanas gergaji, itu juga tidak maslah. Yang terpenting adalah bagaimana menciptakan kondisi yang nyaman dan ideal bagi pertumbuhan ayam sehingga brooding berjalan dengan sukses sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing peternak. Setiap peternak harus mampu menterjemahkan komponen-komponen biaya dalam budidaya sehingga mampu mendapatkan hasil yang maksimal.

Bagaimana brooding di Demplot BBLM?

Brooding di Demplot BBLM terpisah dengan fase selanjutnya. Brooding yang kami lakukan dengan menggunakan kandang baterai dan pemanas listrik. Kepadatan awal chick in adalah 50 ekor/m2 dan selanjutnya dikurangi dengan cara memindahkan ke kandang baterai berikutnya sesuai dengan kondisi. Dalam kegiatan brooding, lampu dihidupkan terus menerus sampai 1 minggu, kemudian dikurangi frekuensi penyalaan dan intensitasnya sedikit demi sedikit sampai hanya dinyalakan ketika malam hari saja. Lampu yang digunakan adalah lampu bohlam 5 watt - 60 watt, lampu 60 watt digunakan ketika awal chick in sampai umur 5 hari, kemudian diganti lampu 40 watt sampai umur 18 hari, kemudian diganti lampu 5 watt sampai ayam siap dipindahkan ke kandang pembesaran.
Untuk sirkulasi udara harus terjaga dengan baik, serta kebersihan atau sanitasi kandang dilakukan dengan cara membersihkan kotoran dipenampungan kotoran tiap 3 hari sekali.

Apa tanda brooding berjalan sukses?

Ayam yang broodingnya berjalan dengan baik, standard bobot dan FCRnya tercapai, kemudian bulu  dan kaki terlihat halus,licin serta tidak rusak.

Berikut ini dokumentasi brooding yang ada di demplot BBLM Yogyakarta, semoga menginspirasi.






















3 komentar: