Balai Besar Latihan Masyarakat
(BBLM) Yogyakarta memiliki lahan praktek Karang Tumaritis dengan luas 0,5 Ha.
Lahan tersebut merupakan area ujicoba, lahan percontohan, tempat menyalurkan
inovasi dan teknologi baru bagi Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM), dan juga
sebagai wisata edukasi bagi siapapun di bidang pertanian, peternakan dan
perikanan terpadu.
Lahan yang tidak terlalu luas, yang
dibagi untuk kegiatan pertanian tersebut perlunya dalam mengoptimalkan lahan
praktek dengan memanfaatkan lahan pekarangan secara intensif. Pemanfaatan Lahan
Praktek Karang Tumaritis melalui pendekatan terpadu berbagai jenis tanaman,
ternak dan ikan sehingga adanya ketersediaan bahan pangan yang beraneka ragam
secara terus menerus untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, pendapatan dan nilai
gizi.
Salah satunya adalah budidaya
tanaman cabai menggunakan media polibeg dan pot. Alasannya dalah tanaman akan
lebih mudah dlam perawatannya, menjadikan tanaman dapat dibudidayakan tanpa
mengenal musim, membuat tanaman terhindar dari luapan air dan banjir, dan
komposisi media tanam dapat diatur sendiri.
PSM BBLM Yogyakarta bersama pekerja
kebun menyiapkan media tanam yang terdiri dari tanah, kompos jadi, dan arang
sekam. Media tanam memiliki fungsi untuk menopang tanaman, memberikan nutrisi
dan menyediakan tempat bagi akar tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Lewat
media tanam tumbuh-tumbuhan mendapatkan sebagian besar nutrisinya.
Media yang digunakan :
1. Tanah : tanah yang diambil dari lapisan bagian (top soil). Tanah yang baik tidak terlalu
berpasir dan tidak terlalu lempung, melainkan harus gembur
2. Kompos : merupakan bahan organik yang berfungsi sebagai
penyedia unsur hara bagi tanaman
3. Arang sekam/sabut kelapa : merupakan hasil pembakaran
tidak sempurna dari sekam padi. berguna untuk memperbaiki struktur media tanam
karena mempunyai partikel-partikel yang berpengaruh pada pergerakan air, udara
dan menjaga kelembaban. Manfaat menetralisir keasaman tanah, meningkatkan daya
ikat tanah terhadap air, merangsang pertumbuhan mikroba yang menguntungkan bagi
tanaman, menjadikan tanah gembur.
Media tanam yang sudah siap,
kemudia dicampurkan dengan perbandingan 2 bagian tanah, 1 bagian kompos dan 1
bagian arang sekam. Media diaduk secara merata dan dimasukkan ke dalam polibeg
dan pot yang sudah disediakan.
Semoga pengoptimalan lahan menggunakan polibeg mampu
memberikan inovasi dan contoh bagi masyarakat yang kekurangan lahan, namun
mempunyai keinginan dan minat budidaya/pertanian.
0 komentar:
Posting Komentar