Lezatnya ikan gurame digemari banyak orang, baik gurame goreng, bakar atau
olahan lainnya bahkan menjadi salah satu menu favorit di beberapa rumah makan
dan restoran. Permintaan gurame pun mengalami peningkatan seiring dengan
menjamurnya tempat-tempat kuliner di tanah air. Selain disenangi oleh para
konsumen, ikan gurame merupakan favorit para pembudidaya ikan. Saat ini ikan
gurame semakin mudah dengan adanya teknologi budidaya yang baru sehingga
prosesnya tidak terlalu rumit meskipun pertumbuhan ikan gurame lambat dibanding
iakn air tawar lainnya. Namun, tetap memberikan keuntungan yang tinggi dengan
harga jual yang tetap naik. Sehingga menjadi peluang usaha serta mampu memberikan
profit yang menguntungkan.
Banyak yang masih menganggap
budidaya gurame memerlukan air berlimpah serta habitat yang cukup luas dan
pengelolaan dengan modal besar. Padahal, Budidaya ikan gurame yang banyak
tersedia di pasar tradisional dan modern tersebut bisa diterapkan dalam skala
rumah tangga atau dengan kata lain industri mikro bermodal kecil. Jadi,
kesempatan serta peluang usaha rumahan untuk komoditas ini masih sangat
terbuka.
Salah satu cara pembudidaya ikan
gurame skala rumah tangga adalah dengan menggunakan media kolam terpal.
Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) Balai Besar Latihan Masyarakat (BBLM)
Yogyakarta yaitu Imam Prasmono dan Anggit Mangun Wibowo melakukan ujicoba
budidaya gurame di kolam terpal dengan perlakuan pemberian probiotik dan pakan
kotoran ayam/puyuh yang disangrai.
PSM BBLM Yogyakarta memiliki lahan
praktek Karang Tumaritis, yang salah satu spotnya adalah pengembangan
perikanan. Di tahun 2017 area perkolaman banyak mengalami perubahan,
diantaranya adalah Kolam terpal dibangun dengan rangka besi dan patok cor
beton, yang sebelumnya kolam terpal menggunakan rangka kayu dan asbes. Faktor
kekuatan dan tidak tahan lama karena rayap dan lapuk, rangka kayu akhirnya
diganti. Kolam terpal saat ini terlihat kokoh, rapi dan mampu menampung air
dengan volume banyak.
Setelah kolam terpal jadi, dan diisi air dan
perlakuan. Hari Kamis, 20 Juli 2017 pagi hari ditebar 500 ekor dengan ukuran
bungkus korek api. Saat ditebar kedalam air sekitar 30-40 cm dan selama 1 hari
tidak diberikan pakan dan perlakuan lainnya. Baru di hari berikutnya diberi
pakan pelet.
0 komentar:
Posting Komentar