Dari PKK sampai Calon Pastor pada nempel ke karang kadempel

SEMAR_ Mendengar kata tersebut, pikiran kita pasti tertuju pada salah satu tokoh pewayangan dalam kebudayaan jawa. Semar dalam filosofi jawa disebut sebagai "Badranaya", yang berasal dari 2 kata yaitu :

- Bebadra ; Membangun sarana dari dasar

- Naya (nayaka) ; Utusan mangrasul

Artinya : Mengembani sifat membangun dan melaksanakan perintah Allah demi kesejahteraan manusia

Dalam Etika Jawa (Suseno, 1988 : 188) disebutkan bahwa Semar dalam pewayangan adalah punakawan "Abdi Pamomong" yang paling dicintai. Apabila muncul di depan layar, ia disambut oleh gelombang simpati para penonton, seakan-akan para penonton merasa berada di bawah pengayomannya. Meskipun berpenampilan sederhana, sebagai rakyat bias, bahkan sebagai abdi, Semar adalah seorang dewa yang mengatasi semua dewa. Ia adalah dewa yang ngejawantah "menjelma" menjadi manusia yang kemudian menjadi pamong para pandawa dan ksatria lainnya yang tak terkalahkan.

BBLM Yogyakarta dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi lembaga di lingkup Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta memaknai filosofi SEMAR sebagai semboyan resmi yang harus ditanamkan dalam setiap derap pelaksanaan tugas kelembagaan. Semboyan SEMAR sendiri di BBLM Yogyakarta bermakna Simpatik, Empatik, Manusiawi, Akrab dan Ramah, kepada setiap pihak yang berhubungan dengan lembaga, khususnya masyarakat baik itu yang berada di Desa, daerah tertinggal, daerah tertentu dan transmigrasi. Seiring dengan hal tersebut, BBLM Yogyakarta berusaha se maksimal mungkin agar mampu memberikan manfaat yang lebih kepada masyarakat luas dengan membuka kesempatan bagi semua pihak yang ingin belajar dan berbagi pengalaman.

Di dalam kisah pewayangan, semar memiliki sebuah padepokan bernama karang kadempel yang berarti tempat dalam meneguhkan jiwa. Karang kadempel juga dijadikan nama Demplot BBLM Yogyakarta yang berada di Desa Wisata Pentingsari Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman DIY. Selama ini Demplot Karang Kadempel sudah memberikan banyak manfaat bagi semua pihak yang ingin berkunjung dan belajar disana, termasuk kunjungan ibu-ibu PKK kecamatan Berbah Sleman dan para Calon Pastor dari NTT yang melakukan kunjungan pada tanggal 12-13 Maret 2016 kemarin. Apabila diambil rata-rata jumlah kunjungan tiap tahun, tidak kurang 1.000 orang telah merasakan manfaat dari keberadaan demplot ini.

Begitu jelas makna semboyan SEMAR terpatri di hati setiap pegawai BBLM Yogyakarta, terutama bagi teman-teman PSM Jogja. Semoga ke depan semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat dari keberadaan BBLM Yogyakarta...Semangat..!!!SEMAR....yessss!!!

  

Sumber Narasi : https://wayang.wordpress.com/2010/03/06/679/