Hidroponik saat
ini sudah sangat terkenal. Di perkantoran, perumahan, restoran/rumah makan, hotel/villa,
sekolahan banyak yang sudah mengaplikasikan budidaya sistem hidroponik. Secara
umum orang akan tertarik melihat sayuran di hidroponik karena hijau segar, rapi
bersih tempatnya, sehat dilihat dan sehat dikonsumsi. Anda ingin melihat dan
belajar hidroponik, datang saja ke Balai Besar Latihan Masyarakat (BBLM)
Yogyakarta.
Apa itu Hidroponik? Secara
sederhana, hidroponik merupakan budidaya tanaman dengan memaksimalkan kebutuhan
air tanpa menggunakan tanah. Artinya penggunaan air pada hidroponik lebih
efisien dan cocok bagi daerah yang pasokan airnya sedikit.
BBLM Yogyakarta mengembangkan
hidroponik mulai Tahun 2015, diawali dengan Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM)
BBLM Yogyakarta yang kursus, kunjungan kerja dan pelatihan hidroponik dan
diaplikasikan di Lahan Praktek Karang Tumaritis, Jalan Parasamya No 16 Beran
Sleman. Saat ini sudah sangat representatif untuk belajar lengkap hidroponik
mulai dari tempat semaian, scree house peremajaan, dan kebun hidroponik.
PSM BBLM Yogyakarta yang salah satu
tugasnya adalah mengeksplore potensi lahan praktek, mengembangkan hidroponik. Selasa,
25 Juli 2017 secara bersama-sama melakukan aktivitas semai benih sayuran. Mari
kita bersama menyemai, yang dilakukan adalah :
a. Menyiapkan alat dan bahan
Peralatan sederhana yang digunakan adalah gergaji
besi/paralon untuk memotong media rockwool, tusuk gigi untuk menempatkan benih
ke rockwool, tatakan gelas sebagai wadah benih, ember berisi air untuk merendam
media rockwool.
Bahan yang disiapkan adalah benih yang berkualitas,
rockwool sebagai media yang mampu menyerap air.
b. Memotong rockwool
Rockwool terbuat dari bebatuan, umumnya kombinasi dari
batuan basalt, batu kapur, dan batu bara yang dipanaskan mencapai suhu 1.600
derajat celcius sehingga meleleh menjadi lava, dalam keadaan mencair, batuan
tersebut disentrifugal membentuk serat-serat. Saat kita beli rockwool 1 slab
ukurannya 100 cm x 15 cm x 7,5 cm dipotong-potong menjadi ukuran 25 cm x 5 cm x
1,5 cm. Rockwool dipotong sesuai arah seratnya, saat sudah dipotong ukuran 25
cm tersebut kemudian dibagi kotak kecil-kecil seperti gambar.
c. Merendam roockwool
Rockwool yang
sudah dipotong kemudian direndam sebentar saja dalam air, kemudian diangkat dan
diletakkan dalam nampan/baki.
d. Melubangi dan
memasukkan benih ke rockwool
Setiap kotak kecil dilubangi dengan tusuk gigi sebanyak 1
lubang. Benih yang sudah disiapkan ditempatkan dalam wadah kecil, benih diambil
dengan tusuk gigi (benih akan menempel di tusuk gigi) dan memasukkan 1 benih di
setiap lubang (tidak boleh terlalu dalam). Setelah benih dimasukkan lubang dan
lubang ditutup kembali.
e. Menempatkan di instalasi benih
Instalasi benih
berupa instalasi NFT disiapkan dan airnya tidak diberi nutrisi. Setiap baris
gully/talang di instalasi diberi tulisan tanggal penyemaian dan nama benih.
Instalasi benih diberi atap transparan dan rockwool harus terjaga
kelembabannya.
Itulah yang dilakukan PSM BBLM Yogyakarta dalam menyemai benih untuk tanaman hidroponik. Penyemaian kontinyu dilakukan dengan menyesuaikan jadwal panen sayuran. Semoga kegiatan PSM ini menginspirasi dan dapat terus berkarya untuk kemajuan pertanian Indonesia.
Terimakasih Informasinya Jelly Gamat Walatra G Sea
BalasHapus