Menyongsong kegiatan di tahun 2016, Balai Besar Latihan Masyarakat (BBLM) Yogyakarta mengirimkan tenaga
fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) untuk mengikuti peningkatan
sumber daya manusia melalui kegiatan PSM. Salah satunya Mas Cahyono dan Anggit
untuk mengikuti kursus handycarft bambu di
“Setia Karya Craft” pimpinan Bapak Triyanto Dusun Brajan, Desa
Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta tanggal 25 s/d 29
Januari 2015.
Bambu dapat tumbuh dengan baik di seluruh wilayah Indonesia.
Pemanfaatannya masih terbatas, mungkin hanya sebagai bahan bakar, pengganti
kayu dalam bangunan dll. Potensi dari bambu yang belum dioptimalkan dengan baik
merupakan peluang usaha bagi masyarakat desa, daerah tertinggal dan
transmigran.
Yogyakarta terkenal dengan berbagai seni handycarftnya terus tumbuh dan
berkembang dengan berbagai kreasinya. Salah satu desa wisata handycraft bambu
ada di Dusun Brajan, Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta. Jika anda berkunjung ke tempat ini akan menemukan di setiap rumah,
warganya sedang menganyam membuat produk dari bambu. Ternyata hasil handycarftnya
pemasarannya tidak hanya tingkat nasional (Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sumatra
dan Papua), tetapi juga sudah diekspor ke luar negeri (Malaysia dan Jepang).
Tempat kami melakukan kursus yaitu “Setia Karya Craft” pimpinan Bapak Triyanto.
Beliau merupakan salah satu pelopor yang mengembangkan Dusun Brajan menjadi
desa wisata handycarft bambu. Produknya sangat bervariasi mulai dari alat-alat
kebutuhan rumah tangga, souvenir dll.
Handycraft bambu pembuatannya sederhana, memerlukan ketekunan,
ketelitian, dan inovasi produk. Harapannya nanti PSM yang sudah dibekali ilmu
dan keterampilan handycraft bambu dapat meneruskan ilmunya bagi warga desa,
desa tertinggal dan transmigran. Selama lima hari kursus handycraft bambu kami
mendapat banyak ilmu, ketrampilan yaitu :
1. Persiapan alat dan bahan
Alat : gunting, pisau, tang, amplas
Bahan : bambu, pewarna, H202
2. Pemilihan Bambu
Sebenarnya semua jenis bambu dapat digunakan. Pada umumnya yang bisa
digunakan yaitu bambu apus, bambu wulung, bambu petung, bambu cendani dan bambu
tutul. Bambu yang digunakan tidak terlalu tua.
3. Mengirat
Apa itu mengirat ? Mengirat adalah membelah bambu dengan membuat setipis
mungkin/ sesuai kebutuhan sebagai bahan dasar anyaman dan bahan kerangka.
Sebelum mengirat, Bambu yang baru ditebang didiamkan selama 2-3 hari agar
kering/sudah layu.
4. Pewarnaan Iratan Bambu
Setelah iratan sudah terkumpul sesuai kebutuhan dijemur sampai kering.
Sebelum digunakan dilakukan pewarnaan. Ada banyak pilihan warna dan cara
seperti pewarnaan naptol, pewarnaan celup seperti batik dan pewarnaan
alam/menggunakan produk propan. Di tahap ini juga penggunaan bahan anti jamur
agar produk nantinya awet, tetap terjaga.
5. Pembuatan Anyaman Dasar
Anyaman dasar akan membentuk hasil produk. Anda jika baru pertama
menganyam, harus bisa menguasai terlebih dahulu anyaman dasar cara usura, anyaman
longsong, anyaman sasak dan anyaman durno. Sebenarnya jika anda sudah memulai
terasa mudah yang diperlukan hanya ketelitian.
6. Pembentukan Produk
7. Finishing
Produk yang sudah dibentuk kemudian diberi vernis atau pemberian H2O2
untuk mempertahankan warna alami bambu pada produk.
Semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi anda yang suka berkreasi.
Bambu tentu ada di mana anda berada. Kreasi dan kreativitas anda akan
meningkatkan tingkat ekonomi dan kebanggaan.
0 komentar:
Posting Komentar