SLEMAN— Sejumlah anggota KUBE PeternakanTranslok Kab. Kuningan berkunjung ke Balai Besar Latihan Masyarakat
(BBLM) Yogyakarta pada Rabu, 17 Februari 2016 untuk berbagi ilmu mengenai bidang
peternakan dan juga sejumlah bidang lainnya. Dipilihnya BBLM sebagai salah satu
lokasi studi karena sejumlah anggota KUBE Peternakan ini merupakan alumni
pelatihan BBLM beberapa waktu yang lalu.
Diawali dengan
acara seremonial di Aula Arjuna pada pukul 09.30 WIB, Sekretaris Dinas
Nakertransos Kab. Kuningan menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan dari BBLM
yang ramah dan bersahabat.
“Bahkan sudah
seperti menyambut keluarga sendiri, kami merasa seperti di rumah” ungkap pria
berbatik kuning ini.
Berfoto bersama di depan Aula Arjuna
Kepala BBLM,
Drs. Herwanto Supangat, MM pun menyambut rombongan dengan menyampaikan selamat
datang kepada para peserta sekaligus merasa bangga telah dikunjungi para alumni
pelatihan dari Kab. Kuningan, Prov. Jawa Barat. Dalam sambutannya, beliau juga
memperkenalkan staf dari BBLM terutama Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) yang
turut hadir dalam penyambutan tersebut. Beberapa dari PSM tersebut merupakan
pengajar di beberapa pelatihan di Kab. Kuningan.
Seusai pertukaran cinderamata, rombongan kemudian dipandu oleh PSM berkeliling area kantor BBLM dimulai dari ruang menjahit yang saat ini tidak hanya digunakan untuk menjahit baju namun juga diperluas penggunaannya untuk proses menjahit limbah plastik. Beranjak dari ruangan tersebut menuju ruang Samba tempat membatik, peserta dapat melihat dan mencoba proses pengecapan pada kain batik.
Utik Nurwariastini (baju putih) menjelaskan proses pengerjaan limbah plastik
Andi Indriani (baju putih) menjelaskan pada peserta mengenai proses batik cap
Sembari membahas
mengenai teknik pengecapan batik, peserta diajak melihat penanaman sayuran
dengan teknik vertikultur. Teknik ini populer di kalangan masyarakat urban
sebab menghemat tempat dengan hasil panen tak kalah dari teknik konvensional. Melihat
teknik vertikultur ini, beberapa peserta kemudian tertarik bertanya mengenai teknik tersebut juga tentang hidroponik.
Agung Cahyo menjelaskan mengenai teknik vertikultur pada peserta
Agung Cahyo menjelaskan pembibitan hidroponik pada peserta
Peserta
kemudian diajak untuk melihat screen
house dan green house di samping
gedung Pengadilan Negeri yang juga masih menjadi area BBLM. Peserta mengamati
ubi cilembu dalam polybag yang beberapa waktu lalu pernah diliput dalam majalah
“Trubus”
Ketika matahari
hampir di atas kepala, peserta sudah berada di demplot Beran, melihat kebun
buah naga, tanaman Edamame yang sebelumnya telah dinikmati dalam acara
seremonial, teknik biogas beserta pengolahan digesternya, teknik beternak
burung puyuh albino, peternakan ruminansia, serta pemijahan ikan nila dan
teknik aquaponik.
Mengakhiri kunjungan,
peserta berfoto bersama di depan demplot Beran, Karang Tumaritis dan di depan
kebun buah naga. Seusai istirahat dan sholat Dhuhur, rombongan KUBE Peternakan
Kab. Kuningan melanjutkan perjalanan untuk berwisata ke sejumlah objek wisata
di Yogyakarta.
Yulia Aryani menjelaskan teknik budidaya dan perbedaan jenis Edamame
Sejumlah peserta bertanya mengenai teknik aquaponik pada Anggit Mangun (baju putih)
Dida Paramita (baju putih) menjawab pertanyaan peserta seputar tanaman buah
Berfoto bersama di Demplot Karang Tumaritis, Beran
Minggu, 21 Februari 2016 Demplot Karang Kadempel BBLM Yogyakarta kedatangan rombongan tamu spesial dari Ndiro Sewon Bantul. Rombongan ini berjumlah sekitar 50 orang, tujuan rombongan ini berkunjung adalah untuk melihat berbagai percontohan yang ada di Demplot Karang Kadempel yang sekiranya bisa dijadikan rujukan dalam memanfaatkan lahan terbatas untuk kegiatan yang produktif.
Kedatangan rombongan warga Ndiro diterima oleh teman-teman PSM BBLM Yogyakarta di Gubug Tinarbuko. Warga diberikan gambaran berbagai kegiatan uji coba dan percontohan yang ada di BBLM Yogyakarta, dengan penekanan khusus pada konsep pemanfaatan lahan yang terbatas. Warga sangat antusias sekali dalam menerima setiap informasi yang diberikan oleh teman-teman PSM, bahkan diskusi berlangsung sangat menarik di tengah-tengah pengamatan lahan percontohan.
Berbagai tanggapan terucap dari beberapa warga mengiringi suasana kunjungan, banyak warga yang tertarik tentang vertikultur, hidroponik, ubi cilembu dalam polybag serta pertanyaan lainnya seputar perikanan dan peternakan. Sebelum rombongan pulang, muncul keinginan dari rombongan untuk nantinya terus membina hubungan dengan pihak BBLM dengan diadakannya berbagai kegiatan di Desa dengan dibantu pembinaan tentang kegiatan pelatihan dan percontohan dari BBLM Yogyakarta, khususnya teman-teman PSM.
Berikut ini beberapa dokumentasi kegiatan dari kunjungan warga Ndiro di Demplot Karang Kadempel, semoga ke depan semakin banyak manfaat yang bisa diberikan kepada masyarakat luas...SEMANGAAAT..!!!
Pejabat Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) dan Guru-guru PAUD Gugus II Kec. Berbah di Demplot Cangkringan BBLM Yogyakarta
SLEMAN— Sejumlah guru PAUD dari Gugus II Kecamatan
Berbah berkunjung ke Demplot Cangkringan pada Sabtu, 6 Februari 2016 guna
mendapatkan wawasan baru tentang bercocok tanam serta mendapatkan materi baru yang
dapat digunakan untuk pengajaran anak-anak usia dini.
Praktek Menanam Ubi Cilembu Dalam Polybag
Guru-guru PAUD dari berbagai sekolah ini disambut
oleh pejabat fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) dari Balai Besar
Latihan Masyarakat (BBLM) Yogyakarta beserta pegawai demplot. Diterima di Aula
Tinarbuko, para guru ini dijamu dengan aneka hasil panen dari demplot seperti
susu kambing etawa dan jagung manis. Audiensi berlangsung sekitar 1 jam dengan
pengenalan BBLM berikut demplot, kemudian disusul dengan materi urban farming yang sedang menjadi trend,
yaitu hidroponik.
Pada sesi diskusi, banyak diantara guru PAUD ini yang
tertarik untuk bertanam dengan metode hidroponik, terutama mengingat lahan yang
dibutuhkan tidak terlalu luas, hasil maksimal, dan masa panen yang cepat.
Hidroponik memerlukan perawatan yang minim jika dibandingkan dengan metode
konvensional menggunakan tanah.
Mendapat Penjelasan Mengenai Perkawinan Ikan Nila Secara Alami
Seusai audiensi, guru-guru PAUD
diajak berkeliling demplot untuk belajar menanam ubi cilembu, budidaya kambing,
menanam bawang, tanaman buah, vertikultur, pemijahan ikan nila merah, budidaya
strawberry dalam polybag, dan budidaya salak. Untuk lebih mengenal dunia
bercocok tanam, guru-guru diajak untuk praktek menanam cabe, panen buah naga
dan daun bawang. Hasil panen kemudian ditimbang sendiri untuk kemudian dibeli
dengan harga petani yang tentunya berbeda dengan harga di pasaran.
Seusai Panen Buah Naga di Kebun Buah Naga
Sebagai buah naga dan daun bawang,
ubi cilembu yang telah ditanam dibawa pulang sebagai bentuk kenang-kenangan
untuk para guru PAUD. Setelah puas berkeliling dan menikmati udara segar
Cangkringan, sekitar pukul 14.00 guru-guru tersebut meninggalkan demplot
Cangkringan.
Perdana, mungkin kata ini yang bisa kami sampaikan di tulisan kali ini, yang sekaligus sebagai penanda dapat dimanfaatkannya 3 unit bangunan screen house di Demplot BBLM Yogyakarta. Screen House ini nantinya akan mendukung serta melengkapi fasilitas percontohan dan uji coba konsep pertanian bertekhnologi yang telah ada di Demplot BBLM Yogyakarta. Di tahun 2016 ini, nantinya 3 unit screen house akan dilengkapi dengan berbagai model instalasi hidroponik sekaligus menambah sarana instalasi hidroponik outdoor yang telah ada. Keberadaan screen house ini memang telah dinantikan sejak lama oleh teman-teman PSM BBLM Yogyakarta, karena dengan adanya screen house ini, kegiatan uji coba penanaman hidroponik bisa dilaksanakan dengan minimal gangguan, baik yang berasal dari pengaruh cuaca maupun hama.
Ke depan, dengan keberadaan screen house ini diharapkan dapat mendukung fungsi BBLM Yogyakarta selain sebagai lembaga pelatihan, juga sebagai lembaga yang mampu memberikan percontohan dan inspirasi bagi masyarakat secara lebih luas. Screen house ini juga diharapkan mampu mendukung status "Kota Pelajar" bagi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan banyaknya Perguruan Tinggi yang ada, kebutuhan sarana uji coba pertanian terutama budidaya tanaman hidroponik mutlak diperlukan, sehingga BBLM Yogyakarta siap membantu bagi teman-teman dari lingkungan akademisi untuk beruji coba di screen house yang ada ini.
Sebelum sarana hidroponik melengkapi screen house yang ada, teman-teman PSM telah memanfaatkan bangunan screen house ini dengan beberapa kegiatan uji coba, diantaranya adalah hidroponik sistem sumbu dengan barang bekas, penanaman kacang merah dan penanaman seledri. Uji coba ini selain untuk memanfaatkan screen house sebelum lengkap, juga untuk mengetahui kekurangan secara tekhnis yang perlu diantisipasi.
Berikut ini beberapa gambar tentang screen house yang ada, semoga ke depan dapat lebih bermanfaat bagi kita semua...SEMANGAAAAT!!!
Jum'at tanggal 5 Desember 2015, dipilih oleh Tim Uji Coba Budidaya Edamame Varietas 09 PSM Jogja untuk memulai menggeber kemampuan edamame varietas 09 di lahan Demplot Karang Tumaritis BBLM Yogyakarta, benih pun ditanam di lubang yang telah disiapkan sebelumnya. Seminggu sebelumnya persiapan tanam telah sangat matang dipersiapkan oleh Tim Uji Coba, bedengan yang telah digemburkan dicampur dengan pupuk kandang dan kapur. Dalam tiap bedeng berukuran lebar 110 cm dan panjang sekitar 14 m itu diperlukan tambahan pupuk kandang sebanyak 2 sak dan kapur dolomit sebanyak 5 kg.
Pada awal masa tanam, muncul keraguan diantara teman-teman Tim Uji Coba, 4 hari dinanti sang tunas tak kunjung muncul, bahkan di 7 hari awal masa tanam 50 % benih tak mampu bertunas. Rencana B pun dilaksanakan, cadangan semaian yang telah dipersiapkan mulai didapuk tuk menggantikan sesama kawan mereka yang tak mampu tumbuh dalam tiap lubangnya. Muncul keraguan dari teman-teman Tim Uji Coba Budidaya Edamame, akankah uji coba ini berakhir lebih awal karena bibit cadangan yang diharapkan mampu mengisi kekosongan lubang juga banyak yang mati. Namun setelah 2-3 kali pindah semai, kekosongan lubang pun mulai tak terlihat lagi. Lubang tanam yang masih kosong akhirnya diputuskan untuk ditanami benih, walaupun dengan resiko pertumbuhan yang tak seragam.
Sebulan berlalu, baru saja keraguan dalam hati teman-teman Tim mulai menipis, kejutan datang, Varietas 09 MULAI BERBUNGA...!!!. Tim mulai mempertanyakan kelayakan benih 09, dari yang daya kecambahnya sangat rendah, rentan mati saat pindah tanam sampai hal yang tak terduga, berbunga lebih awal. Banyak hipotesis atau dugaan yang muncul menanggapi fenomena berbunganya edamame varietas 09 ini, salah satu yang dikhawatirkan adalah masa vegetatif yang pendek mengakibatkan kemampuan produksi (polong) yang sedikit dan kecil.
Waktu berlalu dengan cepat, hujan yang turun sangat deras tiba-tiba diselingi dengan panas yang sangat terik membuat Tim khawatir dengan ancaman jamur dan hama penyakit lainnya, terutama ulat grayak dan kutu kebul, doping pun disiapkan, mulai dari pemberian pestisida sampai dengan pengocoran pupuk organik maupun anorganik dipilih. Pupuk cair hasil rendaman kotoran kambing dipilih untuk dikocor pada lubang tiap minggunya dan kocoran pupuk NPK diberikan sebanyak 2 kali.
Lambat laun hasil kerja keras teman-teman Tim Uji Coba Budidaya Edamame mulai terlihat. Varietas 09 menunjukkan tajinya, meski memiliki keterbatasan tinggi batang, edamame ini mampu berpolong di luar perkiraan. Beberapa sampel yang dipilih secara acak, menunjukkan rata-rata polong tiap batang tanaman berjumlah 30-80 buah. ...WOWWWW...AMAZINGGG...!!!!!. Hasil yang didapat dari uji coba edamame di Demplot BBLM Yogyakarta melebihi standard hasil produksi yang hanya berkisar 15-20 polong. Selamat untuk Tim
Uji Coba Budidaya Edamame PSM Jogja, kalian istimewa !!!!
Berikut ini beberapa dokumentasi kegiatan yang telah dan masih akan dilakukan oleh teman-teman PSM BBLM Yogyakarta :