Muda Tapi Beda
Sebuah stereotip yang jarang sekali ada di kisah nyata, mungkin itu yang bisa penulis sampaikan pada kesempatan kali ini. Tulisan ini terinspirasi oleh ketertarikan penulis pada sepenggal demi penggal kisah 3 pemuda dari Kalbar yang memburu ilmu baru sampai di Jogja. Ya, penulis tertarik dengan kisah 3 orang mahasiswa dari Jurusan Agroteknologi Universitas Tanjungpura Pontianak yang sedang melakukan magang di Balai Besar Latihan Masyarakat (BBLM) Yogyakarta ini.
Panggil saja Bana-Caca-Galih (asal jangan disingkat). Ketiga mahasiswa ini memilih jalan yang beda, mereka memiliki pandangan yang beda akan makna dari kegiatan magang. Biasanya mahasiswa pertanian di Untan memilih untuk magang di perusahaan kelapa sawit, tapi mereka memilih magang di BBLM Yogyakarta untuk mendalami ilmu pertanian dengan penekanan pada bidang hidroponik. Mereka rela untuk merogoh dompet yang lebih tebal daripada apa yang dilakukan oleh teman-teman mereka, demi mendalami ilmu hidroponik. Sebuah berita yang menyejukkan, ditengah banyaknya mahasiswa pertanian yang kurang tertarik pada bidang pertanian sekalipun masih menjadi mahasiswa.
2 Hari di Laut
Ya...penulis terbelalak ketika mendengar perjuangan mereka untuk datang sampai di Jogja. Mereka menempuh jalur laut, naik kapal dari Pontianak-Semarang, kemudian meneruskan perjalanan darat Semarang-Jogja. Di tahun 2016 ini, ternyata masih ada mahasiswa yang mau menempuh perjalanan laut selama 2 hari, demi menjalankan tugas magang 2 bulan di BBLM Yogyakarta ini. Sampai akhir September 2016 nanti, Trio Bana-Caca-Galih akan membantu teman-teman PSM Jogja untuk belajar bareng dan berusaha mengembangkan Demplot yang ada. Sebuah hal yang langka dan patut diacungi jempol oleh kita semua.
Akhirnya penulis berharap, semoga kisah 3 Anak Muda Mencari Asa ini bersambung dengan kisah yang luar biasa, sehingga mampu memotivasi PSM Jogja dan mahasiswa lainnya utuk terus bersemangat dan berkarya.
Jayalah Mahasiswa...Jayalah PSM Jogja...!!!!!
Sebuah stereotip yang jarang sekali ada di kisah nyata, mungkin itu yang bisa penulis sampaikan pada kesempatan kali ini. Tulisan ini terinspirasi oleh ketertarikan penulis pada sepenggal demi penggal kisah 3 pemuda dari Kalbar yang memburu ilmu baru sampai di Jogja. Ya, penulis tertarik dengan kisah 3 orang mahasiswa dari Jurusan Agroteknologi Universitas Tanjungpura Pontianak yang sedang melakukan magang di Balai Besar Latihan Masyarakat (BBLM) Yogyakarta ini.
Panggil saja Bana-Caca-Galih (asal jangan disingkat). Ketiga mahasiswa ini memilih jalan yang beda, mereka memiliki pandangan yang beda akan makna dari kegiatan magang. Biasanya mahasiswa pertanian di Untan memilih untuk magang di perusahaan kelapa sawit, tapi mereka memilih magang di BBLM Yogyakarta untuk mendalami ilmu pertanian dengan penekanan pada bidang hidroponik. Mereka rela untuk merogoh dompet yang lebih tebal daripada apa yang dilakukan oleh teman-teman mereka, demi mendalami ilmu hidroponik. Sebuah berita yang menyejukkan, ditengah banyaknya mahasiswa pertanian yang kurang tertarik pada bidang pertanian sekalipun masih menjadi mahasiswa.
2 Hari di Laut
Ya...penulis terbelalak ketika mendengar perjuangan mereka untuk datang sampai di Jogja. Mereka menempuh jalur laut, naik kapal dari Pontianak-Semarang, kemudian meneruskan perjalanan darat Semarang-Jogja. Di tahun 2016 ini, ternyata masih ada mahasiswa yang mau menempuh perjalanan laut selama 2 hari, demi menjalankan tugas magang 2 bulan di BBLM Yogyakarta ini. Sampai akhir September 2016 nanti, Trio Bana-Caca-Galih akan membantu teman-teman PSM Jogja untuk belajar bareng dan berusaha mengembangkan Demplot yang ada. Sebuah hal yang langka dan patut diacungi jempol oleh kita semua.
Akhirnya penulis berharap, semoga kisah 3 Anak Muda Mencari Asa ini bersambung dengan kisah yang luar biasa, sehingga mampu memotivasi PSM Jogja dan mahasiswa lainnya utuk terus bersemangat dan berkarya.
Jayalah Mahasiswa...Jayalah PSM Jogja...!!!!!
kreatif inovatif dan penuh otivasi
BalasHapus