Hasil Karya Peserta Pelatihan Membatik II Tahun 2016 |
Sebagai salah satu komitmen untuk
mempertahankan gelar sebagai “Kota Batik Dunia” serta memberdayakan masyarakat
daerah tertinggal, masyarakat desa, dan masyarakat daerah tertinggal, Balai
Besar Latihan Masyarakat (BBLM) Yogyakarta menyelenggarakan Pelatihan Membatik
Angkatan II. Dalam pelatihan ini, peserta sebanyak 30 orang berasal dari
Kecamatan Sampang, Kabupaten Madura. Pelatihan dibuka pada
Lukman menjelaskan pada peserta cara mengatur meja cap |
Pelatihan Membatik berlangsung
selama 8 hari dengan diawali Kebijakan BBLM Yogyakarta dalam Pelatihan
Membatik. Selain itu peserta dibekali juga dengan motivasi dari lembaga swasta.
Pemberian motivasi ini supaya peserta pelatihan tidak hanya terampil secara
teknis membatik namun juga mampu menemukan passion
mereka dalam membatik. Apakah mereka akan menjadi pengrajin batik, atau
menjual batik setengah jadi, atau mengerjakan bagian finishing kain batik, atau juga dapat menjadi perajin barang
bermotif batik.
Peserta mencolet kain dalam kelompok-kelompok kecil |
Peserta pelatihan ini secara umum
sudah mengenal batik secara umum. Daerah asal peserta merupakan desa pengrajin
batik. Namun demikian ada pula peserta yang sama sekali belum mengetahui
tentang batik sehingga pelatihan ini menjadi kesempatan pertama mengenal batik.
Dalam pelatihan ini peserta
dikenalkan dengan teknik colet (pewarnaan motif kecil pada batik) menggunakan
indigosol. Tidak hanya tekniknya namun juga komposisi indigosol yang digunakan
serta trik menggunakan indigosol ketika cuaca mendung. Selama ini peserta
menggunakan teknik colet dengan pewarna rheumasol yang walaupun murah namun
warna cenderung lebih cepat pudar.
Peserta mencuci kain setelah dilorod untuk membersihkan malam yang masih menempel |
Selain itu, peserta mendapatkan
wawasan baru mengenai pencelupan warna dasar dengan napthol. Sekalipun peserta
sering menggunakan pewarna napthol namun mereka belum mengetahui dengan pasti
penggunaannya. Maka pada pelatihan ini, peserta berkesempatan untuk mengetahui
teknik pencelupan napthol baik komposisi napthol dan garam diazonya.
Beranjak pada proses finishing,
peserta mengetahui teknik pelorodan (proses menghilangkan malam pada kain) yang
efektif dan efisien. Selama ini peserta melakukan pelorodan dengan merebus kain
pada panci berisi air mendidih. Hal ini ternyata memakan waktu cukup lama dan
pada pelatihan ini mereka mendapatkan triknya untuk melakukan pelorodan dengan
efisien.
Di akhir pelatihan, peserta berkunjung
ke rumah produksi UD. Nakula Sadewa untuk mendapatkan ilmu lebih jauh mengenai
batik dan produksinya langsung dari pemilik UD. Nakula Sadewa. Bambang Sumardiyono
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari peserta dengan baik dan peserta
mendapat wawasan baru mengenai batik maupun manajemennya.
Peserta Pelatihan Membatik II Tahun 2016 bergambar bersama dengan Bambang Sumardiyono di UD. Nakula Sadewa |
Selain itu, peserta mendapatkan
selembar kain ukuran 2 meter hasil karya sendiri untuk dibawa pulang sebagai
kenang-kenangan mengikuti pelatihan membatik di BBLM Yogyakarta.
-YP-