LAPORAN UJI COBA BUDIDAYA EDAMAME DI LAHAN DEMPLOT
BALAI BESAR LATIHAN KETRANSMIGRASIAN YOGYAKARTA
A. Latar Belakang
Balai
Besar Latihan Ketransmigrasian adalah Unit Pelaksana Teknis Pusat di bawah
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang mempunyai
visi bertekad menjadi Pusat Percontohan (Center
of Excellent), Pusat Pengembangan (Center
of Development) dan Pusat Pemberdayaan (Center
of Empowerment). Dalam upaya mencapai visi tersebut maka BBLK Yogyakarta salah
satu misinya adalah meningkatkan kompetensi, profesionalisme dan produktivitas
masyarakat transmigrasi serta Pegawai Negeri Sipil yang menangani
ketransmigrasian.
Berdasarkan
visi dan misi unit organisasi maka BBLK Yogyakarta terus berupaya meningkatkan
kompetensi terutama bagi tenaga pelatih dalam hal ini pejabat fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat
(PSM), karena fungsional ini-lah sebagai ujung tombak pelaksanaan pelatihan.
Salah satu upaya dalam peningkatan kompetensi tenaga pelatih ini maka
diperlukan adanya uji coba sebelum
tenaga pelatih ini memberikan materi kepada masyarakat desa maupun calon
transmigran. Uji coba yang dilakukan dapat di sektor pertanian, perikanan dan
peternakan yang dilakukan di kebun
percobaan (Demplot).
Uji coba yang sekarang akan dilakukan adalah uji
coba budidaya kedelai edamame. Latar belakang uji coba penanaman kedelai ini
karena kedelai dapat mendukung program pemerintah dalam upaya ketahanan pangan
keluarga dan kedelai merupakan tanaman yang strategis dengan cita rasa yang
tinggi dan banyak peminatnya.
Edamame merupakan kedelai asal Jepang secara umum
bentuknya lebih besar di bandingkan kedelai biasa. Edamame bisa dikonsumsi
sebagai sayur saat polong masih berwarna hijau dan bisa juga dikonsumsi sebagai
panganan kecil dalam bentuk rebus dan juga banyak diolah menjadi susu bubuk,
jus, keripik dan lainnya. Edamame mempunyai kandungan protein yang lengkap
dengan kualitas yang setara dengan kandungan protein pada susu, telur maupun
daging. Selain itu edamame juga mengandung zat anti kolesterol sehingga sangat
baik untuk dikonsumsi. Edamame memiliki peluang yang bagus, prospek pasar masih
terbuka lebar. Harga edamame juga relatif baik berkisar antara Rp 15.000,-
sampai Rp. 18.000,- untuk edamame segar.
Adapun
syarat tumbuh edamame menghendaki ketinggian lahan minimal 200 dpl, suhu
berkisar 26-30 C, dengan penyinaran matahari penuh. Edamame menghendaki tanah
yang subur dengan pengairan yang baik dan kemasaman tanah netral.
Dengan
latar belakang diatas sehingga memberikan motivasi Penggerak Swadaya Masyarakat
(PSM) BBLK Yogyakarta untuk melakukan uji coba di lahan Demplot Beran.
B. Dasar Pelaksana Kegiatan
Surat Keputusan Kepala Balai Besar Latihan
Ketransmigrasian Yogyakarta Nomor SP. 16/BBLT-YK/Peg/V/2015 tanggal 13 Mei 2015
tentang penunjukkan pelaksanaan tugas pengembangan profesi PSM berupa membuat
karya tulis/ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di
bidang penggerakan masyarakat yang tidak dipublikasikan dalam bentuk makalah
dengan judul “Efektifitas Pemberian Mikoriza terhadap Pembentukan Polong pada
Tanaman Edamame (Glycin max).
C. Tujuan, Sasaran dan Waktu Pelaksanaan
1. Tujuan
Peningkatan kompetensi baik pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan dalam budidaya tanaman edamame yang baik dan benar.
Mengujicobakan penanaman edamame di dataran rendah berkisar 500 dpl di lokasi.2. Sasaran
Terciptanya tenaga fungsional yang berkompeten di dalam budidaya tanaman edamame.
Terujicobanya penanaman edamame di dataran rendah berkisar 500 dpl di lokasi Beran, Tridadi, Sleman, Yogyakarta.3. Waktu Pelaksanaan
a. Persiapan lahan
- Lahan yang digunakan dalam uji coba edamame seluas 15 x 23 m2
- Persiapan lahan meliputi pembajakan tanah selama 2 minggu sebelum masa tanam, kemudian 1 minggu kemudian dibuat bedengan dengan lebar 1,2 m dan 15 m dan tinggi bedengan 50 cm. Jarak antara bedengan 40 cm.
- Pemupukkan dasar diberikan sebelum tanam dengan cara ditabur merata diatas bedengan, pupuk dasar terdiri dari pupuk organik sebanyak 200 kg. Dan penambahan dolomite sebanyak 50 kg.
- Pemberian furadan sebanyak 3 kg
- Dengan ukurang bedeng diatas, maka luas lahan yang digunakan untuk uji coba terdapat 8 bedeng, 4 bedeng menggunakan mulsa dan penambahan mikoriza dan 4 bedeng tanpa menggunakan mulsa dan tanpa penambahan mikoriza.
b. Benih
Benih
Edamame diperlukan sekitar 2 kg, benih ini berasal dari petani edamame di
daerah Kopeng, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
c. Penanaman
Benih
edamame ditanam pada bedengan dengan jarak tanam 20 x 25 cm, dengan kedalaman
1,5 – 2 cm, kemudian ditutup dengan tanah gembur. Benih yang ditanam tiap
lubang sebanyak 1 butir benih perlubang tanam.
d. Penyulaman
Penyulaman dilakukan 7 hari setelah tanam, apabila ada tanaman yang mati atau tidak normal
tumbuhnya dengan mengambil tanaman yang ada di tepi atau tanaman persiapan
khusus untuk sulaman.
e. Penyiangan
Penyiangan
dilakukan dengan cara pencabutan terhadap rerumputan atau gulma lainnya yang
tumbuh di bedengan. Penyiangan dilakukan pada saat tanaman berumur 9 HST atau
sesuai dengan pertanaman.
f. Pengairan
Pengairan
dilakukan dengan penggenangan sampai air dalam kapasitas lapang, pengairan
dilakukan kurang lebih 7 hari sekali atau dilihat jika tanah bedengan telah
mengalami kekeringan.
g. Pemupukkan
Pemupukkan
dilakukan setelah 8 HST terdiri dari nutrisi dari petani edamame, dengan merk
“Kebunku”.
- Pupuk kedua diberikan pada 15 HST diberikan Ponska.Pupuk ketiga diberikan pada 21 HST dengan memberikan NPK mutiara.Pemberian nutrisi “Kebunku” diulang pada umur 36 HST dan diberikan prekusor berupa Gandasil B untuk merangsang pembungaan dan proses pembentukan polong.
Edamame
tidak luput dari serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) baik hama maupun
penyakitnya.
- Pada umur 11 HST hama yang telah ditemui adalah keong, belalang. Pengendalian OPT sangat penting karena sangat terpengaruh pada kualitas polong dari Edamame. Pemberantasan hama keong kita lakukan dengan menaburkan “Siputok” pencegahan untuk ulat diberikan “Decis”, pestisida ini bersifat sistemik.
-
Pada umur 23 HST, pencegahan untuk OPT berupa hama ulat grayak dengan menggunakan Decis.Pada umur 25 HST, pencegahan untuk OPT khususnya fungi/jamur diberikan fungisida Detan.Pada umur 30 HST, pencegahan untuk hama ulat diberikan dengan memberikan Decis.
D. Metode Penelitian
- Penelitian dilksanakan mulai awal bulan Mei sampai dengan awal bulan Agustus
-
Metode penelitian ini menggunakan metode sederhana yaitu jumlah bedeng keseluruhan dibagi 2, dan dibuat grup perlakuan, yaitu 4 bedeng di beri mulsa dan 4 bedeng tidak menggunakan mulsa. Metode ini untuk melihat perbandingan perlakuan tanaman edamame yang menggunakan mulsa dan tanpa mulsa.Hipotesa sementara adalah tanaman edamame yang menggunakan mulsa akan memberikan hasil lebih baik karena unsure hara tidak diambil oleh gulma yang mengganggu, dan akan mengurangi hama penyakit yang menyerang.Namun jika dilihat dari analisa ekonomi, produktivitas dari edamame akan memberikan keuntungan bagi petani dengan sistem bedeng yang menggunakan mulsa, karena dengan menggunakan mulsa akan menambah biaya produksi.Perlakuan yang lain adalah 4 bedeng yang diberi mulsa diberi perlakuan tambahan yaitu dengan memberikan Mikoriza jenis Endos Mikoriza pada lubang tanam. Mikoriza adalah sejenis cendawan yang berfungsi untuk menambah luasan akar serabut dalam menyerap unsur hara dalam tanah.Hipotesa sementara adalah dengan memberikan tambahan mikoriza dari jenis Endos Mikoriza akan memberikan produktivitas edamame yang tinggi karena unsur hara yang diserap oleh tanaman akan lebih banyak. Pemberian jenis Endos Mikoriza akan dilihat dengan warna bintil akar yang terbentuk dan kualitas polong yang ada dan total polong dalam tiap tanaman.Namun akan dilihat apakah dengan memberikan Mikoriza jenis Endos Mikoriza dapat efektif meningkatkan produktivitas, atau malah Mikoriza yang diberikan tidak terjalin suatu simbiosis mutualisme, sehingga pemberian Mikoriza tidak akan menambah produktivitas.
No.
|
Alat yang digunakan
|
Bahan yang
digunakan
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
|
Cangkul
Sabit
Perata
tanah
Pembolong
mulsa
Sprayer
|
Mulsa
Pestisida
(Decis, Detan, Siputok)
Pupuk
kandang
Pupuk
anorganik (NPK, Phonska)
Dolomit
Nutrisi
“Kebunku”
Endos
Mikoriza
|
F. Hasil Uji Coba
a.
Parameter pengamatan tinggi tanaman
Tanaman
dengan menggunakan perlakuan penambahan mikoriza, mempunyai tinggi tanaman
rata-rata 78 cm sedangkan tanaman yang tidak ada penambahan mikoriza mempunyai
rata-rata ketinggian 75 cm.
b.
Parameter pengamatan jumlah polong
Jumlah
polong dalam satu pohon, tanaman dengan perlakuan penambahan mikoriza mempunyai
jumlah rata-rata polong 18/tanaman sedangkan untuk tanaman yang tidak ada
perlakuan penambahan mikoriza rata-rata jumlah polong adalah 16/tanaman.
c.
Parameter pengamatan kualitas polong
Kualitas
polong dengan perlakuan penambahan mikoriza, polong yang dalam satu polong
banyak yang berisi 3 (tiga) biji dan polong yang terbentuk punya sifat bijinya
sangat optimal dalam perkembangannya sedangkan
tanaman yang tidak ada perlakuan penambahan mikoriza dalam satu polong
banyak yang berisi 2 (dua) biji dan banyak biji yang tidak optimal
perkembangannya (banyak yang kempes/kosong)
d.
Parameter pengamatan jumlah hama dan penyakit
yang menyerang tanaman
Jumlah
hama dan penyakit yang menyerang tanaman dengan perlakuan penambahan mikoriza
dan pemakaian mulsa ternyata juga lebih banyak jika dibandingkan dengan
perlakuan tanpa penambahan mikoriza dan pemberian mulsa, padalah salah satu
tujuan pemakaian mulsa adalah mengurangi dan mencegah serangan dari hama dan
penyakit.
Gambar proses penanaman Edamame
Gambar Tanaman Edamame dengan perlakuan pemberian Endos Mikoriza
Gambar tanaman Edamame tanpa perlakuan Endos Mikoriza
Gambar proses penanaman Edamame
Tanaman Edamame 16 HST |
Tanaman Edamame 22 HST |
Tanaman Edamame 29 HST |
Tanaman Edamame 29 HST |
Tanaman Edamame 33 HST |
Tanaman Edamame 33 HST |
Tanaman Edamame 70 HST |
Tanaman Edamame 70 HST |
Gambar Tanaman Edamame dengan perlakuan pemberian Endos Mikoriza
Produktifitas tanaman rata-rata 18 polong/tanaman |
Pembentukan bintil akar |
Bintil akar |
Produktivitas tanaman |
Pembentukan bintil akar |
Bintil akar |
Produktivitas tanaman edamame |